Pada pembahasan ini memperkenalkan ciri-ciri dari organisasi yang perlu kita pahami pada saat kita akan mendesain, membangun dan menjalankan sistem informasi. Antara sistem informasi dan organisasi saling mempengaruhi satu sama lain. Di mana organisasi merupakan suatu struktur formal yang lebih stabil dari kelompok yang tidak formal dalam ketahanan dan kerutinan dan mengambil segala sumber daya dari lingkungan untuk diproses menjadi output. Di dalam perusahaan, hubungan antara sistem informasi dengan organisasi dipengaruhi oleh banyak faktor penengah, termasuk struktur organisasi, proses bisnis, kebudayaan, politik dan lingkungan.
Pada semua organisasi yang ada pada perusahaan memiliki struktur atau bentuk yang dapat dibedakan oleh 5 jenis dasar struktur organisasi, yaitu:
Pada semua organisasi yang ada pada perusahaan memiliki struktur atau bentuk yang dapat dibedakan oleh 5 jenis dasar struktur organisasi, yaitu:
- Struktur wirausaha, perusahaan baru dan kecil pada lingkungan yang cepat berubah dan memiliki struktur yang sederhana.
- Birokrasi mesin, birokrasi besar pada lingkungan yang lambat berubah dan memproduksi barang dan jasa.
- Birokrasi dengan divisi, kombinasi beragam birokrasi mesin yang memproduksi produk dan jasa yang berbeda dan berkantor pusat satu.
- Birokrasi profesional, organisasi yang berbasis pengetahuan di mana barang dan jasa tergantung pada keahlian dan pengetahuan profesional dan didominasi oleh kepala departemen dengan wewenang yang lemah.
- Adhocracy, organisasi angkatan kerja yang harus menanggapi lingkungan kerja yang cepat berubah.
Perusahaan yang dapat menjalankan organisasi dengan baik dapat dikatakan memiliki keunggulan yang kompetitif dari perusahaan yang lain. Perusahaan mempunyai akses tersendiri terhadap sumber daya dan peusahaan mampu menggunakan sumber daya dengan lebih efisien. Untuk mengerti keunggulan kompetitif dapat menggunakan Model Daya Kompetitif ( competitive force model ) Michael Porter. Pada model ini, terdapat lima daya kompetitif, yaitu:
- Pesaing tradisional, di mana seluruh perusahaan berbagi pangsa pasar dengan cara baru yang lebih efisien untuk berproduksi dengan memperkenalkan produk dan jasa dan mengembangkan merek serta menerapkan biaya perubahan untuk menarik pelanggan.
- Pemain baru di pasar, perusahaan baru selalu memasuki pasar. Pada beberapa perusahaan hanya terdapat halangan yang sangat rendah dalam memasuki pasar tetapi pada beberapa lainnya sangat sulit. Ini dikarenakan oleh biaya modal yang relatif tinggi dan membutuhkan keahlian.
- Produk dan jasa pengganti, hampir semua industri terdapat penggati yang mungkin digunakan oleh pelanggan jika harga barang anda menjadi terlalu tingga. Sebagai contoh, jasa telepon menggantikan jasa telepon tradisional.
- Pelanggan, keuntungan sebuah perusahaan tergantung pada pengukuran besar atas kemampuannya menarik dan mempertahankan pelanggan sambil menjauhkan pelanggan dari pesaing serta membebankan harga yang tinggi.
- Pemasok, keuntungan sebuah perusahaan tidak hanya didapat dari pelanggan tetapi juga bisa didapat dari kekuatan pasar pemasok. Semakin banyak pemasok berbeda yang dimiliki perusahaa, semakin besar kendalli yang dapat dijalankan atas pemasok dalam bentuk harga, kualitas dan jadwal pengiriman.
Terdapat pula empat strategi umum yang mendasari kompetitif, yaitu:
- Kepemimpinan biaya rendah, menggunakan sistem informasi intuk membuat produk dan jasa pada harga yang lebih rendah dari pesaing dengan peningkatan kualitas dan pelayanan.
- Diferensiasi produk, menggunakan sistem informasi untuk membedakan produk dan mengadakan produk dan jasa baru.
- Fokus pada peluang pasar, menggunakan sistem informasi untuk memungkinkan strategi yang fokus pada peluang pasar atau lebih terspesialisasi.
- Kedekatan pelanggan dan pemasok, menggunakan sistem informasi untuk mengembangkan hubungan kuat dan kesetiaan antara pelanggan dengan pemasok.
Model Porter sangat membantu untuk mengenali daya kompetitif dan menyarankan strategi umum. Akan tetapi, untuk mencapai kesempurnaan bisnis digunakan juga model rantai nilai bisnis (value chain model). Di mana menekankan aktivitas khusus pada bisnis di mana strategi kompetitif dapat diterapkan dengan paling baik dan di mana sistem informasi paling mungkin memiliki dampak strategi. Aktivitas ini dapat digolongkan baik sebagai aktivitas utama ataupun aktivitas pendukung. Aktivitas utama (primary activities) terkait langsung dengan produksi dan distribusi produk dan jasa perusahaan yang nantinya dapat menciptakan nilai bagi perusahaan, didalamnya termasuk logistik dari dalam dan luar, operasi,penjualan dan pemasaran serta pelayanan. Aktivitas pendukung (support activities) yang terkait langsung terhadap pengiriman aktivitas utama dapat terjadi dan terdiri atas infrastruktur organisasi, SDM, teknologi dan pembelian. jaringan nilai ini terdiri atas sistem informasi yang meningkatkan kompetisi pada tingkat industri dengan mempromosikan penggunaan standar dan konsorsium industri, dan dengan membuat bisnis dapat bekerja lebih efisien dengan mitra nilainya.
1 komentar:
makasih neh tipsnya
saya memang lagi mempelajari strategi bisnis dan menghadapi persaingan bisnis
:)
Posting Komentar